Photobucket

Welcome ^_^


Selasa, 11 Januari 2011

Percobaan Minyak Millikan

Percobaan Millikan atau dikenal pula sebagai Percobaan oil-drop (1909) saat itu dirancang untuk mengukur muatan listrik elektron. Rober Millikan melakukan percobaan tersebut dengan menyimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada di antara dua buah pelat elektroda. Dengan mengetahui besarnya medan listrik, muatan pada tetes minyak yang dijatuhkan (droplet) dapat ditentukan. Dengan mengulangi eksperimen ini sampai beberapa kali, ia menemukan bahwa nilai-nilai yang terukur selalu kelipatan dari suatu bilangan yang sama. Ia lalu menginterpretasikan bahwa bilangan ini adalah muatan dari satu elektron: 1.602 × 10−19 coulomb (satuan SI untuk muatan listrik).

Tahun 1923, Millikan mendapat sebagian hadiah Nobel bidang fisika akibat percobaannya ini. Eksperimen ini sejak saat itu sering kali diulang-coba dari generasi ke generasi dari siswa-siswa bidang fisika, walaupun demikian agak sulit dan mahal untuk melakukan eksperimen ini dengan tepat.

Perkembangan Gagasan Tentang Atom

Konsep atom mula-mula dikemukakan oleh Democritus, seorang filosof Yunani yang hidup pada abad ke-3 sebelum masehi (460-370 SM). Pada saat itu berdasarkan pemikirannya tanpa disertai dengan eksperimen, Democritus menyatakan bahwa atom adalah bagian terkecil dari suatu zat atau materi yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Berdasarkan eksperimen yang lebih rinci, teori tentang atom mulai dikembangkan pada abad-abad berikutnya.

Barulah pada awal abad ke-19, teori atom berhasil dirumuskan. Berdasarkan eksperimen yang dilakukannya, Dalton merumuskan teori tentang atom yang dikenal dengan teori atom Dalton. Teori atom Dalton menjadi dasar dalam perkembangan ilmu kimia, ilmu tentang unsur dan perubahannya. Melalui percobaan tetes minyak, Robert Millikan dapat menentukan besar muatan listrik fundamental (yang paling kecil) dari zat. Diyakini bahwa muatan total dari zat merupakan kelipatan bulat dari nilai muatan fundamental ini. di kemudian hari muatan fundamental ini ditetapkan sebagai muatan listrik dari sebuah elektron. Di pihak lain, J J Thomson melalui percobaannya dapat menentukan rasio muatan dan massa (nilai e/m) dari elektron. Dua Penemuan ini menguak sedikit fakta bahwa atom masih mengandung struktur yang lebih mendasar. Atom tidaklah sesederhana seperti yang diperkirakan semula.



Eksperimen tetes minyak Millikan

Model atom Thomson mencoba melihat lebih detail struktur atom dengan menyatakan bahwa atom terdiri atas materi bermuatan positif yang mengandung elektron di dalamnya. Ini dapat dibayangkan seperti kue cookies yang ditaburi kismis. Model ini didasarkan pada hasil eksperimen tetes minyak Millikan dan percobaan Thomson yang menemukan fakta bahwa terdapat elektron yang bermuatan negatif yang mengisi bagian dari atom.

Model atom Thomson

Melalui percobaan hamburan partikel alfa, Rutherford melangkah maju dalam usaha untuk memahami struktur atom. Dalam percobaan hamburan partikel alfa, partikel alfa yang ditembakkan ke lempeng emas sebagian besar menembus lempeng tersebut dan sedikit saja yang dibelokkan, namun yang mengejutkan adalah ada juga partikel alfa yang dipantulkan kembali ke arah semula. hasil eksperimen dimana ada sebagian partikel alfa yang dipantulkan kembali ditafsirkan oleh Rutherford dengan menyatakan bahwa terdapat bagian yang sangat masif di dalam atom yang mengandung sebagian besar massa atom tersebut. Bagian ini disebut inti atom yang memiliki massa 99% dari massa atom.

Berdasarkan hasil percobaan hamburan partikel alfa, Rutherford mengemukakan gagasannya tentang struktur atom. Model atom Rutherford menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom dengan elektron yang berputar mengelilinginya dalam lintasan atau orbit. Ini dapat dibayangkan seperti tatasurya dimana inti atom sebagai matahari dengan elektron-elektron sebagai planet yang berputar mengelilinginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar