Photobucket

Welcome ^_^


Minggu, 06 Februari 2011

Astronom Temukan Jejak Cahaya Pertama


Ilustrasi big bang, dentuman dahsyat yang mengawali
kehidupan. (enorth.com.cn)

Diperkirakan cahaya tersebut datang dari obyek berjarak 13 miliar tahun cahaya dari Bumi.

VIVAnews - Bintang-bintang yang pertamakali muncul di seluruh alam semesta ini sudah lama mati. Akan tetapi, cahaya mereka masih bersinar sehingga masih tetap memberi petunjuk pada kita seperti apa rupa jagat raya saat ia baru lahir.

Sekelompok astrofisikawan yang dikepalai Harvey Moseley, astrofisikawan dari Goddard Space Flight Center, NASA, yakin bahwa mereka telah mendeteksi cahaya lemah datang dari bintang-bintang yang lahir di awal dimulainya waktu.

“Alasan cahaya tersebut sangat lemah karena ia datang dari jarak yang sangat jauh, mereka berada di ujung terjauh alam semesta,” ucap Mosley, seperti dikutip dari Science Daily, 6 Februari 2011.

Sakit Misterius, Air Matanya Berupa Darah



Twinkle Dwivedi & Calvinno Inman (dailymail.com)

Tiba-tiba matanya terasa berair, dan ketika diusap berwarna merah darah.

VIVAnews - Mungkin Anda sering mendengar istilah "menangis darah" untuk menunjukkan takar kesedihan yang luar biasa. Namun di Amerika Serikat dan India, ada dua remaja yang benar-benar mengeluarkan darah dari matanya saat menangis.

Adalah Calvinno Inman, remaja laki-laki 16 tahun asal Tennessee, Amerika Serikat, ini bisa mengeluarkan darah dari matanya tiga kali sehari. Tangisan darah Inman bahkan bisa berlangsung hingga satu jam.

Tak hanya ketika sedih, Inman seringkali menangis tanpa sebab. Tiba-tiba matanya terasa berair, dan ketika diusap berwarna merah darah. "Tapi, saya sudah mulai terbiasa dengan kelainan ini, meski awalnya sangat sedih," ujarnya seperti dikutip dari laman Daily Mail.

Gadis Kecil Ini Bisa Mati Jika Makan Es Krim


Priscilla Pomerantz (daily mail)

Ia tak bisa bersentuhan dengan benda bersuhu di bawah 20 derajat celcius.

VIVAnews - Priscilla Pomerantz tidak bisa bermain di salju atau menikmati es krim seperti anak-anak pada umumnya. Semua benda dingin yang bersentuhan dengannya bisa menjadi pembunuh.

Gadis sembilan tahun asal New York itu menderita kelainan langka yang dikenal sebagai Cold Urticaria. Ini merupakan kelainan yang membuatnya tak bisa bersentuhan dengan benda-benda dingin di bawah suhu 20 derajat Celcius.

Jika dipaksakan, ia akan mengalami gatal-gatal tak tertahankan di sekujur tubuh, bahkan berhenti bernapas. Ia pun tak boleh berkeringat karena upaya menyeimbangkan suhu tubuh ini bisa membuatnya alergi.