Photobucket

Welcome ^_^


Senin, 20 Desember 2010

Pemandangan Indah Gerhana Bulan Malam Ini


          Foto gerhana Bulan di langit Jerman pada 
                        Januari 2001 (AP Photo)

Bila cuaca cerah, gerhana bulan itu akan menyuguhkan pemandangan yang indah

VIVAnews - Masyarakat di sejumlah tempat di muka Bumi bisa menyaksikan gerhana bulan total pada awal pekan ini. Peristiwa itu akan berlangsung selama beberapa jam mulai dari 20 Desember tengah malam hingga 21 Desember dini hari.

Bila cuaca cerah, gerhana bulan itu akan menyuguhkan pemandangan yang indah, seperti yang terjadi di Jerman pada Januari 2001 (lihat foto). Menurut laman Space.com, peristiwa yang jarang terjadi ini akan bisa disaksikan langsung di sejumlah wilayah.

Sejumlah wilayah itu di antaranya di semua tempat Amerika bagian Utara dan Selatan, begitu pula di Eropa bagian utara dan barat serta di sebagian wilayah di Asia Timur Laut, termasuk Korea dan Jepang. Gerhana bulan total juga bisa terlihat di North Island, Selandia Baru, dan Hawaii. Maka, peristiwa ini berpotensi disaksikan sekitar 1,5 miliar orang.

Prediksi Gempa Bumi dari Sinar Matahari


       Penampakan Matahari (AP Photo| NASA)

Hasilnya menunjukan tingkat akurasi hingga 80 persen.

VIVAnews - Para ahli bersikukuh gempa bumi sulit diprediksi. Namun R Shanmugasundaram mencoba mematahkan anggapan itu. Ia mengembangkan metode sinar matahari untuk memprediksi datangnya gempa.

Caranya, dengan melihat jatuhnya sinar matahari pada titik bumi.

Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan planet bumi. Jarak antara bumi dan matahari sekitar 94,5 juta mil pada Aphelion (1 Juli) dan 91,5 juta mil pada Perihelion (1 Januari). Jarak dari dua tanggal tersebut tidak terlalu jauh dari rata-rata jarak, yaitu 93 juta mil. Namun, jumlah radiasi yang diterima adalah 7 persen lebih besar pada Perihelion daripada Aphelion.

Teori Fisika dari planet Bumi menunjukkan bahwa bumi berputar pada porosnya sendiri dengan kemiringan 23,5 derajat dan melengkapi satu kali siklus dalam 24 jam. Sebagai tambahan, dalam perjalanan bumi mengelilingi matahari, dijaga kestabilannya dengan garis Axis (garis imajiner sekitar yang objek yang berputar), yang jarak sudutnya 66,5 derajat dari orbit. Akibatnya, sudut di mana sinar matahari jatuh di titik bumi juga berubah.