Photobucket

Welcome ^_^


Rabu, 30 Maret 2011

Orang Minang

Orang Minang.jpg
Minangkabau
Adnan Saidi, Hatta, Yusof Ishak, Muszaphar Shukor, Natsir, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Hamka, Yamin, Marah Roesli, Chairil Anwar, Agus Salim
Jumlah populasi
kurang lebih 5.475.000(2000) di Indonesia [1]
Kawasan dengan jumlah penduduk yang signifikan
Sumatra Barat, Indonesia: 3.747.343.
Jabotabek, Indonesia: 636.000.
Riau, Indonesia: 534.854.
Jambi, Indonesia: 385.734.
Sumatera Utara, Indonesia: 306.550.
Kepulauan Riau, Indonesia: 111.463.
Bengkulu, Indonesia: 66.861.
Sumatera Selatan, Indonesia: 64.215.
Negeri Sembilan, Malaysia: 450.000[2].
Bahasa
bahasa Minang, bahasa Indonesia dan bahasa Melayu.
Agama
Islam.
Kelompok etnis terdekat
Melayu.

Minang atau Minangkabau adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia.[3] Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota propinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan Urang Awak (bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri).[4]

Menurut A.A. Navis, Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun Melayu yang tumbuh dan besar karena sistem monarki,[5] serta menganut sistem adat yang khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan atau matrilineal,[6] walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnai ajaran agama Islam. Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat penganut matrilineal terbesar di dunia.[7][8] Selain itu, etnik ini juga telah menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum. 

Senin, 07 Maret 2011

Prinsip Kerja Penangkal Petir

Sebelum kita tau apa itu “penangkal petir” kita kudu tau dulu apa itu “petir”. Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan, dimana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya yang kita sebut dengan kilat, dan beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang sering disebut dengan guruh dan terjadinya seringkali mengikuti hujan baik hujan air maupun hujan es. Peristiwa ini dimulai denga munculnya lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus menerus memanjang ke arah bumi dan kemudian diikuti suara yan g menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai makhluk hidup.

Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng :
- Awan ( bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng
- Bumi ( dianggap netral)

Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energi strorage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif. Petir lebih sering terjadi pada saat musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan postif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

Tiga Tanda Akan Terjadi Gempa Bumi

Ada beberapa tanda-tanda yang dapat terlihat jika akan terjadi gempa bumi. Beberapa tanda-tanda tersebut antara lain:

1. Melihat ke langit, kalau di langit kelihatan ada awan yang bentuknya seperti angin tornado atau seperti pohon atau seperti batang, bentuknya berdiri, itu adalah awan gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi.

Awan yang bentuknya aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan hebat dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis tersebut ‘menghisap’ daya listrik di awan, oleh karena itu bentuk awannya jadi seperti tersedot ke bawah. Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi. Tapi belum tentu juga kalau ada awan seperti itu di langit berarti akan ada gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti itu.

2. Coba diuji medan elektromagnetis di dalam rumah.
- Cek siaran TV, apakah ada suara brebet-brebet ataukah tidak;
- Kalo ada mesin fax, cek apakah lampunya blinking biarpun lagi tidak transmit data;
- Coba minta orang lain mengirim fax ke kita, cek apakah teksnya yang diterima berantakan atau tidak;
- Coba matikan aliran listrik. Cek apakah lampu neon tetap menyala redup/remang-remang biarpun tak ada arus listrik.

Prinsip Kerja Generator Van de Graaff

Nah, ketika kita mendengar alat yang bernama “generator Van de Graff” terpikirkah oleh kamu gimana sih prinsip kerja nya ??

Sebelum kita membahas prinsip kerja dari “generator Van de Graff” kita bahas dulu ya secuplik sejarah mengenai “generator Van de Graff” ini !!

“generator Van de Graff” merupakan alat yang dapat menghasilkan muatan listrik statis dalam jumlah yang sangat besar melalui proses gesekan. Alat ini diciptakan oleh Robert Van de Graaff seorang ilmuan fisika dari Amerika pada tahun 1931.

“generator Van de Graff” ini berfungsi untuk menghasilkan muatan listrik, khususnya percepatan partikel bermuatan dalam eksplorasi atom. Bentuk dasar “generator Van de Graff” ini seperti :


Sebuah “generator Van de Graff” terdiri atas kubah logam, sisir logam bawah dan atas, silinder logam di bagian atas dan silinder politena di bagian bawah, dan sabuk karet yang menghubungkan silinder logam dan silinder politena.

Rabu, 02 Maret 2011

Astronom Jadi Saksi Kelahiran Planet Baru


Ilustrasi: Bintang Baru Lahir di Galaksi NGC 2841 (space.com)

Pencitraan ini tertangkap di sebelah selatan konstelasi bintang Chamaeleon.

VIVAnews - Sejumlah astronom meyakini bahwa mereka baru saja menyaksikan sebuah planet yang sedang dalam proses pembentukan. Gambar itu ditangkap oleh teleskop Very Large milik European Southern Observatory (ESO).

Menggunakan teleskop tersebut, sebuah tim internasional memeriksa material tata surya di sekitar bintang muda. Dan, untuk pertama kalinya tim menemukan pendamping yang lebih kecil, yang sedang mengalami proses pembentukan.

Transisi dari kumpulan debu menjadi sistem planet - atau tata surya baru dalam istilah astronomi - berlangsung sangat cepat. Beberapa objek tetap dapat ditangkap selama fase tersebut.