Wahana penjelajah ini terjebak di daerah berpasir Planet Mars.
VIVAnews - Hari ini menandai tepat tujuh tahun usia wahana penjelelajah Spirit berada di planet merah. Robot beroda enam itu pertama kali mendarat di permukaan Mars pada 4 Januari 2004 dan meneliti kawasan Gusev yang dipercaya sebagai kawah besar yang mungkin pernah menjadi danau besar di planet itu.
Kemudian, wahana kembaran Spirit yang dinamakan Opportunity menyusul, mendarat di bagian Mars yang lain, tiga pekan setelah Spirit mendarat.
Sebenarnya, Spirit dan Opportunity hanya ditargetkan menjalani misi selama 90 hari, untuk mencari bukti-bukti adanya aktivitas air di masa lalu, di Planet Mars.
Setelah tujuh tahun (atau sekitar 2500 hari Mars) berada di sana, hasil penelitian yang didapat dari kedua robot seukuran mobil golf itu, telah berhasil mengubah pandangan manusia terhadap Mars.
Mereka telah menemukan berbagai bukti bahwa planet merah, setidaknya dulu pernah lebih basah dan lebih hangat dari saat ini. Mereka berhasil menemukan mineral-mineral yang membentuk keberadaan air, dan bukti awal bahwa bagian planet itu pernah digenangi oleh air.
"Kami mengirim mereka dengan paradigma: 'Ikuti jejak air' untuk menemukan bukti adanya kondisi yang basah di sana," kata Ray Arvidson, Deputy Principal Investigator, Mars Exploration Rover (MER), kepada Space.com.
Kebanyakan bukti yang dikumpulkan oleh kedua wahana ini mengindikasikan kondisi Mars yang lebih basah, miliaran tahun lalu. Namun, penemuan-penemuan akhir Spirit juga menunjukkan indikasi itu terjadi belum terlalu lama, kemungkinan sekitar ratusan ribu tahun lalu.
Mirisnya, Spirit yang hari ini telah genap tujuh tahun bermukim di Mars, kini sudah setahun lebih tidak bisa berjalan. Seperti dilansir dari Physorg, pada April 2009 Spirit terperosok dan terjebak di daerah berpasir lembut, saat tengah berjalan mundur.
Setelah beberapa upaya untuk menyelamatkan diri gagal dilakukan, akhirnya Spirit diberi tugas baru saat terperangkap di pasir. Sayangnya, sejak Maret 2010 lalu, Spirit juga sudah tidak bisa berkomunikasi lagi dengan bumi.
Diperkirakan, Spirit berhenti berkomunikasi karena ia memasuki mode hibernasi untuk menghemat energi. Selama kondisi ini, komunikasi dan berbagai aktivitas lain memang ditunda, agar energi dari panel surya yang ia kumpulkan, bisa mengecas baterai Lithium ion-nya.
"Ada kemungkinan realistis bahwa Spirit mungkin tidak akan bangun lagi," ujar Dave Lavery, Mars rovers program executive, NASA, kepada Physorg.
Tak seperti kembarannya, Opportunity kini justru masih terus beroperasi. Hingga kini Opportunity tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti. Setelah selesai mengeksplorasi kawah bernama Victoria selama dua tahun, kini Opportunity tengah mengarah ke kawah bernama Endeavour.
Kini Opportunity telah menempuh lebih dari separuh perjalanan ke Endeavour yang memiliki lebar kawah 22 km. Nantinya Endeavour akan menjadi kawah terbesar yang pernah diteliti oleh kendaraan penjelajah NASA.
Sementara itu, hingga kini para peneliti juga masih menunggu Spirit untuk bangun lagi. Spirit didesain untuk bangun lagi bila baterainya bisa terisi penuh.
Diperkirakan, matahari akan berada pada titik sudut tertinggi yang bisa menerangi Mars sehingga bisa mencapai panel surya milik Spirit, pada pertengahan Maret nanti. Saat itulah para ilmuwan berharap Spirit bisa 'berbicara' lagi dengan bumi.
Lewat dari itu, peluang Spirit kembali hidup akan terus mengecil. "Bila Spirit tidak mengirimkan sinyal radio pada Maret, kemungkinan ia tidak akan pernah lagi," ujar Dave Lavery, Mars rovers program executive, NASA.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar