Minangkabau |
---|
Adnan Saidi, Hatta, Yusof Ishak, Muszaphar Shukor, Natsir, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Hamka, Yamin, Marah Roesli, Chairil Anwar, Agus Salim |
Jumlah populasi |
kurang lebih 5.475.000(2000) di Indonesia [1] |
Kawasan dengan jumlah penduduk yang signifikan |
Sumatra Barat, Indonesia: 3.747.343. Jabotabek, Indonesia: 636.000. Riau, Indonesia: 534.854. Jambi, Indonesia: 385.734. Sumatera Utara, Indonesia: 306.550. Kepulauan Riau, Indonesia: 111.463. Bengkulu, Indonesia: 66.861. Sumatera Selatan, Indonesia: 64.215. Negeri Sembilan, Malaysia: 450.000[2]. |
Bahasa |
bahasa Minang, bahasa Indonesia dan bahasa Melayu. |
Agama |
Islam. |
Kelompok etnis terdekat |
Melayu. |
Minang atau Minangkabau adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia.[3] Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota propinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan Urang Awak (bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri).[4]
Menurut A.A. Navis, Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun Melayu yang tumbuh dan besar karena sistem monarki,[5] serta menganut sistem adat yang khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan atau matrilineal,[6] walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnai ajaran agama Islam. Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat penganut matrilineal terbesar di dunia.[7][8] Selain itu, etnik ini juga telah menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum.