"Jadi mohon kepada suporter dan masyarakat, tidak boleh ada petasan. Itu dilarang."
VIVAnews - Indonesia terancam tidak bisa menggelar laga home jika lolos ke babak final menyusul adanya petasan yang menghiasi laga semifinal pertama melawan Filipina, Kamis 16 Desember 2010.
Layaknya pesta petasan terdengar di Stadion Utama Gelora Bung Karno di babak pertama laga semifinal pertama antara Indonesia melawan Filipina. Sejak lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan hingga Cristian Gonzales mencetak gol, petasan terus berbunyi.
Menanggapi kondisi ini, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengimbau suporter untuk tidak kembali menyalakan petasan di laga kedua semifinal, Minggu 19 Desember 2010. Pasalnya, Indonesia terancam tidak bisa menggelar partai home jika lolos ke final menyusul adanya petasan tersebut.
"Kami sudah berikan penjelasan kepada match commisioner dari AFF dan mereka bisa memahami. Tapi, ini tidak boleh terulang di tanggal 19 malam. Kalau terjadi, maka kita terancam tidak menjadi tuan rumah di final. Jadi mohon kepada suporter dan masyarakat, tidak boleh ada petasan. Itu dilarang," ujar Nurdin usai pertandingan di mixed zone.
"Tadi sebelum babak kedua, saya minta agar diumumkan bahwa kita terancam dihukum jika terus-menerus menyalakan petasan. Kita tidak bisa mengumumkannya saat pertandingan berjalan, jadi kita setuju, saat istirahat babak pertama baru kita umumkan. Alhamdulilah di babak kedua sudah tidak ada lagi," papar Nurdin.
Indonesia sendiri berpeluang besar lolos ke babak final setelah pada laga pertama menang 1-0 lewat gol semata wayang Cristian Gonzales. Hasil imbang di semifinal kedua cukup bagi tim Garuda untuk lolos ke babak final.
• VIVAnewsSumber :
http://bola.vivanews.com/news/read/194265-indonesia-terancam-tak-gelar-laga-home-final
Tidak ada komentar:
Posting Komentar